Twitter Menakutkan Untuk Media

Posted: Jumat, 14 Januari 2011 by Anshori Muhajir in Label:
0

Kehadiran microblogging Twitter ternyata cukup membuat industri media arus utama (mainstream), baik media cetak, elektronik maupun online ketakutan. Twitter yang dikembangkan Jack Dorsey adalah pesan singkat (SMS) virtual yang bekerja di internet. Twitter tidak lebih dari SMS internet. Sebagaimana sebuah pesan singkat, ia dibatasi hanya 140 karakter.

Menurut Alan Rusbridger, kolumnis teknologi Guardian.co.uk,15 pikiran mengapa media arus utama perlu mewaspadai Twitter:
1) Distribusi yang mengagumkan.Lewat pesan viral-nya, pesan bisa tersebar. Tidak heran setiap situs yang sadar media sosial melengkapi fiturnya dengan ”share on Twitter”.
2) Menempatkan peristiwa lebih dahulu. Breaking news bisa langsung diperoleh di Twitter.
3) Sebagai mesin pencari. User bia langsung menemukan apa yang dicari dari jutaan tweet yang mengalir tiap saatnya.
4) Agregat yang tangguh. Twitter adalah feed berita pribadi sesuai keinginan penggunanya. Tautan di mana berita itu tersimpan bisa langsung dibuka.
5) Bentuk pemasaran yang fantastis. Postingan yang ditulis di web akan lebih cepat tersebar jika di-share di Twitter.
6) Alat reportase yang hebat. Tidak bisa dimungkiri, sekarang banyak wartawan mencari informasi atau ide berita dari Twitter.
7) Rangkaian percakapan. Twitter memungkinkan penggunanya berinteraksi aktif mengenai topik yang dibicarakan.
8) Lebih beragam. Pada media tradisional hanya segelintir pembaca/pemirsa yang bisa memberikan umpan balik, di Twitter setiap orang bisa ”berkicau” sesukanya.
9) Mengubah ”nada” tulisan. Banyak keberanian menulis/bersuara muncul di Twitter. Orang yang semula aktif mendengarkan menjadi aktif berbicara menuangkan gagasan.
10) Hilangnya hierarki lapangan. Tidak semata orang terkenal yang didengar, orang biasa pun memungkinkan berinteraksi secara intens.
11) Memiliki nilai berbeda. Untuk informasi, orang tidak lagi bergantung kepada jurnalis profesional sebab jutaan tweep adalah ”jurnalis” itu sendiri yang siap berbagi informasi.
12) Memiliki rentang perhatian yang panjang.Pengguna bisa mengatur informasi yang dikehendaki berdasarkan subyek atau pertemanannya.
13) Menciptakan komunitas. Dimungkinkan terbentuknya masyarakat global berdasarkan kepentingan dan minat.
14) Mengubah pengertian tentang kewenangan. Daripada menunggu pendapat pakar yang dimuat/ditayangkan media, Twitter menggeser keseimbangan yang disebut kewenangan ”peer to peer”.
15) Agen perubahan. Isu yang diciptakan akan memengaruhi orang lain atau lembaga pemegang kewenangan. Ini yang disebut sebagai kolaborasi kekuatan media.

0 komentar:

Spoiler
Kode Shoutmix Anda Taruh Disini!!!